Musim Kota

Hari ini musim hujan, namun begitu parah dengan cuaca yang tak menentu. Musim hujan, namun begitu panas, angin yang begitu kencang, debupun bertebaran. Ditambah lagi daerah perkotaan yang begitu jarang dan sepi dengan pepohonan, karena sudah menjadi perumahan. Setiap uhjan turun hati senang dengan kesejukan yang hadir, debu yang hilang dengan diturunkannya hujan, udara pun bersih dan segar. Namun di balik itu ada kekhawatiran yang cukup besar yaitu akan hadirnya banjir, walau banjir yang tak terlalu besar ataupun banjir bandang, namun banjir itu dapat menyusahkan penghuni rumah.


Hari-hari seperti ini banyak pula yang terkenam sakit. Ada yang batuk, pilek, sakit mata, bahkan sampai tipes. Benar-benar hidup yang penuh coba dan musibah.

Harus tetap sabar dan berusaha agar hidup tetap nikmat dan nyaman, menjaga kesehatan, kebersihan mulai dari badan, pakaian, rumah, tempat tidur, dan lainnya.

Hidup ga cukup pasrah kepada yang takdir yang ada, seperti orang yang berputus asa dari rahmatNya. Namun hidup harus terus dijalani, walau hidup itu tak selamanya, bukankah rahmatNya itu luas, bukankah selama Ia memberi masih memberi hidup, memberi umur, itu artinya ia masih menyimpan rahasia untuk kita. Dan itulah yang dinamakan takdir.

Bila hidup diperkotaan, maka harus ada konsekuensi, berani usaha, berani hina, berani menanggung beban yang cukup besar. Yang tak bisa berpangku tangan begitu saja. Tak seperti di desa udara sejuk, banyak pepohonan yang meneduhi, air yang bersih, hidup seperti berada di bumi surga (walau belunm pernah melihat surga).

Berbanding terbalik dengan hidup di kota yang panas, sepi pepohonan, udara yang kotor, pagi hari sudah di sambut asap knalpot, debu beterbangan, namun di balik itu ada rizeki yang melimpah. Pusat dari kegiatan, pusat dari tiap pertemuan, pusat dari perkumpulan tiap penjuru, lapangan pekerjaan pun tercipta. Kebutuhan hidup, keinginan yang berbeda menjadikan jalan riski yang terbuka lebar, ada yang menjadi pedagang sayuran, ada yang menjadi karyawan, ada yang menjadi kuli bangunan, ada yang menjadi tukang las, ada yang menjadi dokter, dan lain sebagainya.

inilah hidup, penuh cobaan, rintangan, ketidak sukaan, namun di balik itu semua terciota keadaan yang lebih baik, lebih indah, lebih menyenangkan. Apakah yang yang menjadi rahasiaNya untuk kita, chusnuddzon.

Lain ladang, lain ikannya.
Read More...

Tata Cara Salam

Kita seringkali menulis baik sms, e-mail maupun status/chating baik via YM atau FB dengan mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti “Asw” atau “Aslm”. Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” dll.
Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain.
Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan atau mengirit tulisan.
Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa
.
Karena itu, kita saling mengingatkan supaya kita berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya yang gak jelas artinya.
Singkatan ala Rasulullah
Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.
Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.
Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)
Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (At Tabrani)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.
Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.
Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].
Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu’alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu’alaikum.
Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan “Assaamu ‘alaika ya Muhammad” (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).
Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari “Assalaamu ‘alaikum”. Maka nabi berkata, “Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu ‘alaikum, maka jawablah dengan wa ‘alaikum (Dan semoga atas kalian pula).” [HR. Bukhari]
Tidak ada maksud untuk menyidir atau menyinggung siapa2, hanya sekedar saling mengingatkan sesama muslim.

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya..(QS. Al-Maidah/5:2)
Semoga Allah paring manfaat dan barokah
Read More...
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description